BERITA

Demo UU Antimuslim di India Lumpuhkan Puluhan Penerbangan di Bandara Internasional Indira Gandhi



Aksi protes warga terhadap amandemen kewarganegaraan yang disahkan oleh parlemen India semakin mencekam.

Dikonfirmasi oleh kepolisian setempat, massa yang marah di Lucknow, ibu kota Negara Bagian Uttar Pradesh membakar puluhan sepeda motor dan mobil, empat van siaran media, dan tiga bus.

Pemimpin senior partai Modi dan menteri utama negara bagian Uttar Pradesh Yogi Adityanath pun angkat bicara. Dalam pernyataannya ia menyampaikan, warga dipersilahkan untuk melakukan aksi protes namun aksi kekerasan tidak diizinkan.


"Orang-orang diizinkan memprotes, tetapi tidak ada yang diizinkan melanggar hukum," kata Yogi Adityanath.

Aksi protes bahkan tidak hanya berlangsung di satu kota melainkan tersebar di bagian barat, timur, selatan dan utara India.

Aksi protes yang mencekam ini telah melumpuhkan beberapa pelayanan publik.


Puluhan penerbangan di Bandara Internasional Indira Gandhi di New Delhi harus ditunda lantaran terganggu oleh aksi demonstrasi.


Selain itu, sejumlah stasiun metro juga ditutup oleh pihak pemerintah untuk melerai jumlah massa yang tumpah ke jalan.

Pejabat senior Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) India mengatakan, negara tetap bertanggung jawab untuk menjaga hukum dan ketertiban warganya.


Negara juga menyiapkan cadangan pasukan untuk melerai aksi massa dalam protes besar-besaran yang terjadi di India.

Diketahui, situasi india saat ini tengah diwarnai aksi protes dari warganya atas Amandemen Kewarganegaraan baru yang dinilai sebagai UU Antimuslim.


UU kewarganegaraan yang baru itu juga dinilai bisa dengan kondisi India yang 14 persen populasinya menganut agama islam.

Aksi protes terus dilakukan. Kamis 19 Desember 2019, pemerintah memblokade stasiun kereta dan bahkan menutup akses jaringan internet untuk melerai aksi protes warga.

Sebagai informasi, parlemen India baru saja mengesahkan amandemen kewarganegaraan baru.

Pengesahan amandemen kewarganegaraan ini dinilai akan memudahkan warga Non-Muslim dari negara tetangga, seperti Afghanistan, Bangladesh dan Pakistan yang menetap di India dari sebelum 2015 bisa mendapatkan kewarganegaraan India.***

Posting Komentar

0 Komentar