BERITA

Hasto Berharap Milenial Dukung Rebranding BKKBN



Program keluarga berencana (KB) belakangan dianggap mati suri lantaran gaungnya tidak sesemarak dahulu. Agar tetap dekat dengan masyarakat terutama kaum milenial, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) tengah melakukan proses rebranding pada logo, tagline, jingle dan mars KB.

Rebranding dirasa penting mengingat khalayak utama BKKBN saat ini adalah generasi milenial. Agar terhubung dengan dengan generasi muda, BKKBN harus menyesuaikan dengan ekosistem mereka.

Untuk memperkuat hal itu, BKKN akan mengadakan acara soft launching rebranding BKKBN bersamaan dengan penobatan Duta Genre tingkat nasional 2019 di Jakarta, Kamis (19/12/2019).


Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, meminta para remaja yang tergabung dalam program generasi berencana atau Genre untuk mendukung dan membawa rebranding BKKBN tersebut, sehingga akan lebih berwarna. Genre diharapkan menjadi garda terdepan dalam mengampanyekan program-program BKKBN dengan jingle, logo, dan tagline yang baru.

"Tentu hal ini dilakukan karena BKKBN ingin terus relevan dengan masyarakat. Zaman berubah, tantangan pun berbeda dari masa ke masa. Saat ini, khalayak utama BKKBN adalah generasi milenial dan zilenial. Maka dari itu, BKKBN ingin terhubung dengan generasi muda dan menyesuaikan dengan perubahan lingkungan yang demikian cepat dengan melakukan pembaruan dari jingle, logo dan tagline," kata Hasto saat hadir di acara kegiatan Apresiasi Duta Generasi Berencana dan Jambore Ajang Kreativitas Remaja (Adujak Genre) tingkat nasional 2019 yang diselenggarakan BKKBN, Selasa (17/12/2019).

Adujak Genre 2019 merupakan gelaran yang ke-10 yang diikuti oleh lebih dari 700 perwakilan remaja dari seluruh Indonesia.

Hasto berharap, duta Genre dan para remaja dapat menjadi motivator program BKKBN melalui kegiatan di daerah masing-masing. Duta Genre diharapkan ikut menyosialisasikan kepada remaja lain, terutama mengenai masalah pendidikan kesehatan reproduksi dan seksualitas.

Rendahnya pemahaman remaja mengenai pengetahuan seksual dan reproduksi serta akses terhadap layanan kesehatan yang dapat melindungi dirinya menjadikan remaja rentan mengalami perilaku berisiko yang dapat menyebabkan kehamilan di usia dini, kehamilan di luar nikah, kehamilan tidak diinginkan, dan terinfeksi penyakit menular seksual hingga aborsi yang tidak aman.

"Genre merupakan tempat untuk curhat, bercerita, konsultasi yang nyaman bagi teman sebaya daripada curhat ke orang tua, guru, atau pendamping di sekolah. Genre ini menjadi pahlawan bagi teman-teman sebaya. Hanya pesan saya, harus menguasai ilmunya, banyak-banyaklah membaca jangan sampai memberikan informasi atau nasehat yang salah,” kata Hasto.

Posting Komentar

0 Komentar