BERITA

Populasi Komodo Terus Meningkat


Populasi komodo di Taman Nasional Komodo (TNK) Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai meningkat tajam. Berdasarkan data Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) yang disampaikan ranger TNK, Makasao, peningkatan populasi komodo terhitung sejak 2016.

"Populasi komodo di Taman Nasional Komodo yang sudah terdata sekitar 1.700 ekor. Tetapi kemungkinan jumlahnya jauh lebih besar karena Taman Nasional Komodo ini sangat luas, sehingga sulit mendata secara keseluruhan. Estimasinya sekitar 2.800 ekor lebih. Jumlah yang sudah terdata ini meningat tajam dibandingkan 2016 yang sebanyak 1.377 ekor. Sementara yang ada di Pulau Rinca sekitar 1.500 ekor,” kata Makasao, di Taman Nasional Komodo, Rabu (11/12/2019).

Menurut Makasao yang juga merupakan penduduk asli Pulau Komodo, peningkatan populasi komodo ini dikarenakan hewan yang menjadi makanan komodo cukup banyak tersedia, mulai dari babi hutan, rusa, hingga kerbau liar. Namun, komodo termasuk hewan kanibal, sehingga anak-anak komodo yang baru menetas kerap jadi sasaran empuk komodo dewasa, bahkan induknya sendiri.

"Bayi komodo sering jadi mangsa komodo dewasa. Tetapi setelah menetas, mereka sudah punya natural insting untuk langsung bersembunyi di atas pohon Palem Gebang. Karakteristik pohon ini akan mati setelah berbuah, lalu bagian dalam batangnya akan keropos. Di situlah tempat bersembunyi komodo kecil hingga tiga tahun. Tetapi sesekali mereka juga keluar untuk mencari makan. Di saat itulah mereka sering dimangsa komodo dewasa,” beber Makasao.

Untuk bisa melihat aktivitas komodo secara langsung di Taman Nasional Komodo, ada empat jalur yang bisa dipilih, mulai dari short track sejauh 2 kilometer (km) dengan waktu tempuh sekitar 40 menit, medium track sejauh 2,5 km selama 60 menit, long track 4,5 km dengan waktu tempuh 120 menit, dan adventure track sejauh 8 km.

Untuk wisatawan nusantara, tiket masuk Pulau Komodo maupun Pulau Rinca yang juga menjadi habitat komodo sebesar Rp 50.000, sementara wisatawan asing Rp 100.000. Selain itu, pengunjung yang datang juga harus harus didampingi oleh ranger atau naturalist guide untuk menghindari risiko serangan dari komodo.

“Serangan komodo biasanya terjadi saat pengunjung tidak menyadari ada komodo di dekat mereka. Makanya penting sekali untuk selalu waspada dengan keadaan di sekitar. Untuk yang sedang menstruasi, mereka juga biasanya menjadi incaran para komodo karena indra penciumannya sangat tajam. Tetapi tidak ada larangan bagi yang sedang menstruasi untuk berkunjung ke Pulau Komodo, asalkan didampingi ranger," kata Makasao.

Posting Komentar

0 Komentar