BERITA

Masa Tanggap Darurat Banjir di Kota Bekasi Diperpanjang


JAKARTA -  Persoalan lumpur dan sarana air bersih pasca banjir di Bekasi belum teratasi. Walikota Bekasi Rahmat Effendi pun memperpanjang status tanggap darurat banjir sepekan lagi.

Ia menyebutkan perpanjangan dilakukan selama 7 hari, mulai Selasa (7/1/2020) sampai Selasa (14/1/2020). Selama 7 hari itu, instansi gabungan akan gotong-royong membantu membersihkan rumah-rumah warga yang diendapi lumpur dam sampah.

"Masih sangat diperlukan panangan di lapangan seperti pengangkutan sampah dan pembersihan jalan-jalan utama yang terkena banjir," kata Rahmat di Plaza Kantor Pemeritah Kota Bekasi, Selasa (7/1/2020).

Menurutnya, perpanjangan massa status tanggap darurat banjir lantaran perbaikan infrastruktur dan akses air bersih. Juga sekaligus pembersihan material akibat banjir sangat diperlukan sampai saat ini dan ke depannya.

Ia menjelaskan, ada hal yang lebih besar untuk dihadapi dan mendapat penanganan serius yakni tumpukan sampah pasca banjir usai karena sudah mulai bau tak sedap. Dalam waktu dekat ini, Rahmat juga akan menghubungi Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk meminta agar sampah-sampah akibat banjir dapat dibuang ke TPST Bantar Gebang.

"Saya akan menghubungi pak Gubenur Anies untuk memberikan ruang di TPST Bantar Gebang agar sampah-ampah akibat banjir ini dapat dibuang ke sana" tuturnya.

Rahmat juga memerintahkan seluruh pegawainya untuk ikut turun ke wilayah dan tamggaap, "Kita harus siap melayani masyarakat karena kita pelayan masyarakat," imbuhnya.

Sementara itu, Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) mencatat sebanyak 89 titik di tanggul Kali Bekasi rusak akibat banjir. Bahkan beberapa di antaranya sampai jebol seperti wilayah Kartini, Bekasi Timur dan Perumahan Pondok Mitra Lestari, Jatiasih.

Pemkot Bekasi saat ini masih terus menginventarisir kerusakan infrastruktur yang ada di Kota Bekasi. Koordinasi lintas wilayah pun sudah dilakukan mengingat Kali Bekasi merupakan aliran pertemuan dua sungai yang masing-masing hulunya ada di Kabupaten Bogor.

“Ini sudah jadi skala priorotas perbaikan, sebab kalau tidak hujan biasa pun air akan keluar dengan kondisi seperti ini,” jelas Arief.

Ia mengatakan, revitalisasi tanggul tersebut juga dibantu dengan 50 tim ahli dari Kementerian PU. Mereka akan membangun melakukan perbaikan sementara di daerah tanggul Kali Bekasi.

“Meski sementara namun tetap punyankekuatan sama dengan tanggul permanen, ini dilakjkan karena sudah mendesak dan banyak titik tanggul yang rusak,” jelas dia. 

Posting Komentar

0 Komentar