Jakarta - Kota Palembang terus berbenah untuk menjadi destinasi MICE terkemuka di Indonesia. Berbagai pengalaman menggelar hajatan berkelas lokal, nasional, dan internasional membuat Palembang, mampu bersaing dengan kota-kota di Jawa maupun Bali.

Direktur Politeknik Pariwisata Palembang (PPP) Zulkifli Harahap, menilai ibu kota Provinsi Sumatera Selatan ini sangat siap menyandang gelar sebagai tujuan utama untuk menggelar Meeting, Incentive, Conference, dan Exhibition (MICE).

Kesiapan tersebut tidak hanya sarana dan prasarananya, akan tetapi sumber daya manusia yang sudah terlatih, dengan berbagai hajatan berskala internasional.

“Palembang sudah memenuhi tiga syarat utama untuk menjadi kota MICE,” kata Zulkifli Harahap. Ditemui di kampusnya yang terletak di kawasan Jakabaring Sport City (JSC), dia menuturkan untuk menjadi kota MICE, daerah tersebut harus memiliki tiga kesiapan utama yang sering disebut pelaku usaha dan jasa kepariwisataan sebagai 3A seperti keterbukaan dan kemudahan akses baik darat, udara, maupun laut.

Selain aksesibilitas, destinasi dimaksud juga harus harus memerhatikan 3 A lainnya yaitu atraksi, dan amenitas. Bila dilihat dari sisi amenitas atau fasilitas di luar akomodasi seperti rumah makan, restoran, toko oleh-oleh dan fasilitas umum lainnya termasuk rumah ibadah, Palembang sudah sangat memadai.

“Tinggal pemerintah bersama swasta dapat mengembangkan dan memperbanyak sajian atraksi yang menarik bagi wisatawan,” ujarnya.

Atraksi ditampilkan juga harus menyesuaikan dengan jargon sebagai kota olahraga dunia. Palembang memiliki kawasan Jakabaring Sport City (JSC) seluas ratusan hektare yang di dalamnya terdapat belasan venue berkelas dunia seperti aquatic, tenis lapangan, panjat tebing dan panjat dinding, atletik, sepakbola, bola voli, dayung, panahan, menembak, softball, sepatu roda, pentaque.

Selain itu di kawasan yang sama juga terdapat wisma atlet yang memiliki fasilitas hotel bertaraf bintang empat. “Bahkan mulai tahun depan hotel yang punya kami sendiri sudah bisa beroperasi dengan 110 kamar dan 6 lantai,” imbuhnya.

Selain itu dari sisi sumber daya manusia, ia menjamin Palembang sudah berpengalaman dengan beberapa kali menggelar hajatan berkelas dunia seperti Asian Games, SEA Games, Islamic Solidarity Games, Musabaqoh Tilawati Quran (MTQ) dunia, pertemuan parlemen Negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Selain itu kampus di bawah kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu, telah menyiapkan diri mencetak generasi yang memiliki kompetensi di bidang penyelenggaraan event lewat program studi Pengelolaan Konvensi dan Acara.

Sementara itu, Kepala dinas Pariwisata kota Palembang, Isnaini Madani mengatakan pihaknya telah mendapatkan pengakuan dari kementerian Pariwisata sebagai kota yang paling banyak dan kompeten dalam melaksanakan event.

Menurutnya, saingan terberat tahun lalu adalah Manado, selain Batam, dan Balikpapan. Pengakuan lewat penghargaan Indonesia Mice Exhibition and Conference (INAMICE) dari Kementerian Pariwisata itu, salah satunya tidak lepas setelah kota ini berhasil menjadi tuan rumah Asian Games 2018.


Pada 2020 seiring telah dibukanya tol Bakauheni-Palembang, dia optimistis MICE akan semakin banyak berlangsung di Palembang mengalahkan Lampung maupun Jakarta dan Bandung. "Kami meraih meraih Juara 1 The Most Emerging In Indonesia, beberapa waktu lalu," katanya.