Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah menyatakan jika MPR mengapresiasi akan diadakannya acara sosialisasi empat pilar bersama dengan para bikers ada di Indonesia diinsiasi oleh Motor Besar Indonesia (MBI) dimana ada salah satu Dewan Pembina MBI sekaligus Ketua MPR Bambang Soesatyo.

“Sebagai wakil ketua MPR yang membidangi sosialisasi empat pilar MPR RI , saya mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi atas inisiatif dan prakarsa teman-teman dari motor besar Indonesia yang mana ketua dewan pembinanya adalah ketua MPR RI , Bambang Soesatyo ini, untuk mengadakan dan melaksanakan, kerjasama kegiatan sosialisasi 4 pilar MPR RI , antara pimpinan MPR RI dengan Motor Besar Indonesia, yang telah dua minggu terakhir ini, telah kami sepakati membentuk panitia bersama, untuk kegiatan sosialisasi 4 pilar untuk para bikers, dimana sosialisasi 4 pilar ini bukan hanya melibatkan para penggemar motor besar, tetapi juga melibatkan klub-klub motor-motor kecil, termasuk ojek-ojek online,” kata Basarah saat jumpa pers di media center bersama pimpinan MPR dan perwakilan MBI di media center, Komplek Parlemen, Rabu (19/5/2020).

Basarah yang juga politikus PDIP menuturkan bahwa memang pada kenyataannya sosialisasi dan pemantapan nilai-nilai luhur berbangsa dan bernegara yang oleh MPR dikemas dalam kegiatan sosialisasi empat pilar MPR RI ini mengingat perkembangan situasi sosial ,politik kebangsaan akhir-akhir ini dimana nilai-nilai Pancasila sudah mulai redup di sebagian anggota masyarakat, bahkan sebagian dari masyarakat sudah ingin meninggalkan Pancasila dan mengganti dengan iedeologi yang lain.

“Maka sesuai dengan tanggung jawab undang-undang , diberikan oleh undang-undang MD3 kepada MPR RI, untuk melakukan sosialisasi dan pemantapan nilai-nilai luhur berbangsa dan bernegara yang kita kenal dengan empat pilar MPR RI, Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, undang-undang dasar NRI 45 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara yang final dan Bhineka tunggal Ika sebagai sistem sosial dan budaya bangsa Indonesia, harus terus di gelorakan secara TSM ( terstruktur,sistematis dan masif ),” ujar Basarah.

Lebih lanjut, Basarah menjelaskan, MPR akan mencoba menciptakan kreasi-kreasi baru, bagaimana Pancasila itu ada di mana-mana, Pancasila ada di grup motor besar, Pancasila dari grup motor kecil, besok Pancasila ada di grup penggemar burung nuri, penggemar sepeda ontel, penggemar Didi kempot misalnya dan lain-lainnya Pancasila harus ada di kalangan petani, di kalangan buruh, di kalangan guru-guru di kalangan nelayan, di kalangan semua lapisan masyarakat termasuk santri juga.

Oleh karena itu, Basarah memberikan apresiasi dan hubungan atas kerjasama ini, karena kami melihat juga ada pesan-pesan moral yang dapat disampaikan dari kerjasama MPR dengan organisasi motor besar ini, karena meskipun dirinya bukan anggota motor besar, tetapi yang diketahui bahwa tradisi yang hidup dan berkembang dari klub motor besar, motor kecil dan lain sebagainya, dia memiliki satu semangat solidaritas yang tinggi memiliki semangat sosial yang tinggi, karena biasanya ketika berjalan beriringan, para anggota grup motor besar dan motor-motor lainnya, dia saling menjaga keseimbangan, antara apa namanya pengendara yang di depan diatas melihat anggotanya yang ada di belakang dan tidak boleh meninggalkan anggotanya yang tertinggal di belakang, kalau ada motor temannya yang rusak mesti berhenti, memperbaiki bersama-sama, ketika memasuki perkampungan perkampungan biasanya membuat bakti bakti sosial dan lain sebagainya.

“Jadi dalam dalam aktivitas motor besar ini dan organisasi sejenis lainnnya, didalamnya mempunyai nilai yang sama dengan nilai-nilai pancasila, ada nilai kemanusiaan, gotongroyong, persqtuan, tolerasni , menjaga keseimbangan dan lain sebagainya,” paparnya.