BERITA

Misi Tersembunyi Ikke Nurjanah Saat Jadi Juri Nyanyi


Ikke Nurjanah termasuk pedangdut produktif yang selalu merilis lagu setiap tahunnya. Setelah merilis dua single, awal tahun depan Ikke pun telah bersiap melakukan rekaman single terbarunya.

Seolah tak ada puasnya, pelantun lagu Terlena ini mengaku masih mencari lagu-lagu yang dirasa cocok untuk dinyanyikannya.


Misalnya saat ia menjadi juri Lomba Cipta Radio (LCR) 2019 yang digagas Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Ikke merasa tertarik pada beberapa lagu ciptaan pesertanya.

“Saya penyanyi yang masih produktif, makanya saya senang banget diberi kepercayaan menjadi juri. Karena dengan menjadi juri saya bisa melihat lagu-lagu dangdut yang bagus bagus. Ada beberapa lagu yang tertarik saya bawakan. Mungkin saya akan minta izin ke PRSSNI untuk meminta lagunya,” kata Ikke di acara Radio Day 2019 : Anugerah Lomba Cipta Radio dan Radio Award 2019 #RadiokuBeragam di Hard Rock Cafe Jakarta (20/12).


Bersama pencipta lagu kawakan, Hendro Saky dan penyiar radio Irwan Jhons, Ikke bertugas menilai 86 lagu Genre Dangdut ciptaan peserta dari seluruh Indonesia. Tugas berat harus dijalani karena ia hanya memiliki waktu sepekan untuk menilai ke-86 lagu tersebut.

“Waktunya agak mepet ya karena kita seminggu menilai 86 lagu. Saya cicil sehari 20 lagulah dan harus saya review satu-satu. Untungnya saya punya pandangan sama dengan juri lain. Misalnya notnya terlalu epik atau lagunya terlalu mirip dengan lagu yang sudah ada enggak akan kita pilih,” jelasnya.


Meski demikian, Ikke bersyukur ia hanya kebagian 86 lagu. Sementara rekan juri lainnya di Genre Pop harus menyeleksi 1201 lagu yang dikirim peserta.

“Alhamdulillah hanya 86 lagu, saya justru kasian sama rekan-rekan di Genre Pop, mungkin telinga mereka pengang. Itu membuktikan membuat lagu dangdut itu ternyata lebih sulit dari pop,” kata Ikke diiringi dengan tawanya.

Tak hanya lagunya lebih sedikit dari Genre Pop, pengalamannya beberapakali menjadi juri Lomba Cipta Lagu Dangdut PAMMI juga membantu Ikke untuk menilai puluhan lagu dalam waktu singkat di LCR 2019.

“Dulu di PAMMI malah aku nilai 1000 lagu. Tapi waktu itu menjadi jurinya dikarantina selama seminggu, sementara sekarang kan bisa sambil kerja atau sambil santai menilai di rumah,” ungkapnya.


Dari penilaian Ikke dan kedua partner jurinya, terpilih empat finalis Genre Dangdut. Dari empat finalis, di Malam Anugerah Lomba Cipta Lagu Radio dan Radio Awards 2019, lagu berjudul Derita Cinta karya Sunaryo asal Gresik diumumkan sebagai pemenangnya.

Sementara dari Genre Pop, lagu berjudul R.A –Dio karya Nata Ryan asal Depok keluar sebagai juaranya. Sunaryo dan Nata Ryan masing-masing berhak mendapatkan hadiah uang tunai
sebesar Rp 35 juta dari total hadiah senilai Rp. 200 juta yang diberikan dalam lomba ini.

Hadiah diserahkan langsung oleh Erick Tohir sebagai Ketua Umum PRSSNI Pusat periode
2019-2023. LCR 2019 merupakan salah satu program PRSSNI untuk memperkuat eksistensi media radio di tanah air.

Lomba ini melibatkan partisipasi radio anggota PRSSNI seluruh Indonesia untuk mengajak pendengarnya menjadi peserta. Antusias tinggi ditunjukkan pendengar karena dalam waktu tiga pekan telah masuk sebanyak 1287 karya lagu. 

Posting Komentar

0 Komentar