BERITA

Ungkap Alasannya Melenggang ke Istana, Ngabalin: Saya Zalim Kalau Saya Tidak Pulang


Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan Ali Mochtar Ngabalin mengungkap alasan bergabungnya dengan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) meski sebelumnya sempat bersebrangan dengan pihak istana.

Akhirnya saat dirinya ditelepon oleh pihak istana sebanyak tiga kali, Ngabalin pun tidak berpikir panjang dan langsung menerima tawaran itu.

Padahal waktu itu, kata dia, dirinya sedang aktif bekerja dengan tenaga pengajar di perguruan tinggi di luar negeri.

Dia pun mengambil keputusan untuk kembali ke tanah air dan ikut bergabung ke istana membantu pemerintahan Jokowi.

Alasannya, hanya demi kepentingan bangsa dan negara sehingga dia harus meninggalkan rasa egonya untuk tetap bertahan di luar negeri.

Ngabalin mengaku, memang banyak pihak yang memuji Jokowi-JK saat dirinya masih berada di luar negeri.


Tidak hanya itu, orang tuanya pun yang berdomisili di Papua juga memuji pemerintahan Jokowi-JK pada saat itu.

"Saya bilang zalim, kalau saya tidak pulang karena itu saya pulang dan masuk Istana 17 Mei 2017," kata Ali Mochtar Ngabalin pada hari Jumat 13 Desember 2019.


Alasan lainnya, Ngabalin juga banyak menerima keluhan dari istana soal keberhasilan istana yang tidak banyak diketahui publik.

Makanya dirinya sebagai ahli komunikasi terus berupaya menyampaikan informasi mengenai pemerintahan Jokowi-JK. Termasuk ketika masa kampanye Pilpres 2019.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Maju jadi bakal Calon Wali Kota Solo, Jokowi Jawab Soal Dinasti dan Penunjukan

Ngabalin mengaku, dia ingin kembali lagi ke kampus sebagai tenaga pengajar.

Hal ini karena sebelum dirinya aktif terlibat di politik merupakan akademisi di Universitas Indonesia.

Ia menilai saat ini komunikasi Jokowi sudah lebih baik dari sebelumnya lantaran Jokowi dibantu oleh Fadjroel Rachman sebagai Juru Bicara, belum lagi ada staf khusus dari kalangan milenial.

Ngabalin menyarankan kepada staf komunikasi agar tidak membiarkan ruang publik hampa.

Karena kalau tidak bisa diisi oleh orang lain yang misinya bisa berbeda bahkan berlawanan.***

Posting Komentar

0 Komentar